Menyambut Hadirnya Orang Terkasih

Jumat, 25 Januari 2013
Manusia dalam kesendirian, seringkali membuat pengakuan atau perjanjian yang hanya pribadinya saja yang tahu, tentu bersama Tuhan-nya. Yang paling mudah biasanya tentang pengakuan sayang, yang lebih cantik lagi yaitu pengakuan cinta. Sebagian orang bisa membungkus perasaan ini dengan rapi hingga tak seorangpun tahu. Namun sebagian yang lain justru mencari cara bagaimana agar pengakuannya itu mendapat pengakuan juga dari objeknya.

Semisal, aku menyukai Si "Arman" karena dia orangnya baik, mau menyediakan telinganya untuk mendengar keluh-kesah orang lain, dan enak diajak jalan. Aku juga suka sekali sama Si "Rendi", tutur katanya lembut, selalu tampil rapi, dan nggak pelit. Tapi aku lebih suka Si "Miko", laki-laki satu ini so handsome, sikapnya agak dingin memang, plus sudah mandiri. Mmm.. kalau kamu pilih mana, Arman, Rendi, atau Miko?

Namun anehnya, rasa special pada seseorang itu terkadang tak membutuhkan alasan yang muluk-muluk. Karena ternyata banyak juga yang misal ditanya, ’Boleh saya tahu kenapa Anda mencintai pasangan Anda?.’ Jawaban mereka, ’Wah, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.’ Ya, cinta tidak hanya butuh diungkapkan dengan kata-kata, ‘I Love You.’ Bisa jadi dengan memberikan special gift, dinner, atau  komitmen untuk ke jenjang yang lebih serius lagi yaitu pernikahan. Karena cinta adalah pembuktian.

Yakinlah, bahwa setiap makhluk diciptakan berpasangan. Beruntunglah bagi mereka yang dipertemukan dengan pasangannya di kehidupan ini. Tetaplah bersabar bagi Anda yang saat ini belum bertemu dengan pasangannya, bisa jadi pasangan Anda menanti di surga nanti. Yang perlu dilakukan sekarang adalah terus perbaiki diri, memantaskan diri, mempersiapkan diri kita untuk menyambut hadirnya orang terkasih. Jangan sampai ketika Si Dia datang, kita belum siap apa-apa, ujungnya kita membuatnya kecewa akan keadaan kita. Important Mission, of course.

Mantapkan ibadah, khusyuk dalam berdoa, menjaga tutur kata, memilih lingkungan / teman yang akan mendukung perjalanan misi penting ini. Berikut ini ada beberapa "jika" untuk Anda:
1. Jika ibadah masih longgar, itu artinya harus ditingkatkan lagi. Yang biasanya shalat tahajjud sepekan sekali, sekarang jadi 3 kali sepekan. Yang baca Al-Qur’an-nya macet-macet, nggak ngerti panjang-pendek, belajar lagi
2. Jika ilmu tentang rumah tangga masih cetek, perdalam lagi dengan baca buku, ikut kajian, silaturahim ke rumah teman yang sudah berkeluarga juga boleh.
3. Jika penghasilan habis untuk diri sendiri, berarti harus putar otak bagaimana caranya agar dapat lebih- untuk dua orang (sementara dua orang: Anda dan pasangan).
4. Jika belum punya tujuan atau Visi-Misi menikah, susun sekarang juga. Supaya jelas dermaga mana yang dituju oleh bahtera rumah tangga kita nanti.

Pada tulisan kali ini, ada satu pesan untuk sahabat OS Pro Jogja yang budiman, sebuah ayat dari surat cintaNya (QS. Ar-Rum: 21):

Dan di antara tanda-tanda kebesaranNya, ialah diciptakanNya untukmu
pasangan hidup dari jenismu sendiri….

Kata yang tercetak tebal di atas adalah strong why, kenapa kita harus memperbaiki 4 "jika" di awal tadi. Ya, pasangan kita adalah cerminan diri kita. Apabila kita baik, insyaAllah pasangan kita juga orang yang baik. Pilihan ada di tangan Anda, apakah akan memiliki pasangan sebagaimana diri Anda saat ini, atau yang lebih baik lagi?? Artinya: Anda bisa menyimpulkannya sendiri. 

Karena cinta tak hanya sekedar kata
Karena cinta adalah pembuktian
Dan cintaku harusnya adalah pembuktian padaMu Sang Maha Cinta

Penulis: Yunita
Written by: OSPRO Jogja
Updated at: 14:57