Writing Workshop Bersama Best Practice

Jumat, 04 Januari 2013
 “Be The Best with Practice, setiap pribadi unik dengan potensi terbesar yang dimilikinya” (Best Practice)


Tuhan sungguh luar biasa, menciptakan manusia begitu sempurna dengan keunikan dan potensi terbesar yang dimilikinya. Semua begitu hebat, tanpa cacat dimata Tuhan. Hanya manusia yang sering memandang dan membedakan sesama manusia. Bila kita perhatikan, sungguh sempurna manusia.

Kita adalah satu dari manusia dan makhluk lainnya di muka bumi ini. Kita bagian kecil bahkan sangat kecil bila dibandingkan bumi dan seluruh isinya. Namun manusia bisa menjadi jauh lebih besar dan berkuasa dari makhluk apa pun dimuka bumi ini dengan semangat dan ide yang dimiliki. Dunia dan seluruh alam semesta berada dalam genggamannya. Potensi yang begitu besar, tetapi tidak bisa dan tidak tahu bagaimana mengembangkannya.

Menjadi yang terbaik adalah masalah waktu dan usaha yang dilakukan. Banyak yang telah berhasil menjadi yang terbaik, juara tenis dunia Maria Sarapova, Rafael Nadhal, pegolf dunia Tiger Wood, juga sang juara olimpiade bulutangkis pertama di dunia Susi Susanti, maestro Bulutangkis Rudy Hartono, dan masih banyak lagi. Mereka mendapatkan kesuksesan dan menjadi yang terbaik, bukan karena duduk manis tanpa melakukan sesuatu. Mereka berjuang dan terus berlatih untuk menjadi yang terbaik.

Ya, mereka menjadi hebat bukan saja di dukung oleh bakat, namun kemauan keras dan banyak berlatih. Mereka tidak dilahirkan tiba-tiba sudah memiliki kemampuan masing-masing, tapi mereka terus berusaha, bersemangat, dan banyak berlatih.
Keunikan dan potensi yang dimiliki setiap manusia tentu saja berbeda, namun bila disadari dan dikembangkan maka akan menjadi potensi yang sangat luar biasa. Apa pun itu, kita harus mengasah dan melatihnya. Keyakinan yang demikian besar, bahwa kesuksesan dan keberhasilan seseorang menjadi yang terbaik adalah karena banyak berlatih dengan baik, metode yang tepat, dan terutama suasana hati yang dapat menerima dengan gembira. Bukan sekedar niat dan keinginan semata, namun kekuatan yang sangat luar biasa benar-benar dalam diri yang di lakukan dalam sebuah aksi.

Cara pikir ini yang dikembangkan oleh Best Practice dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk berubah dan berkembang sesuai dengan keinginan dirinya maupun keinginan orang lain dan lingkungannya. Berbuat dan terus bergerak untuk sebuah perubahan yang lebih baik, tanpa harus meratapi sebuah kegagalan dengan berdiam diri, atau terlena dengan keberhasilan dan kenangan manis dimasa yang lalu. Apalagi bila pikiran dan hati dipenuhi oleh ketakutan-ketakutan yang tidak semestinya.

Salah satu yang dikembangkan oleh Best Practice adalah dunia penulisan. Siapa pun anda dan apa pun anda, anak-anak maupun dewasa, pria dan wanita, suku bangsa apa pun, apakah merasa memiliki bakat maupun tidak, sudah biasa menulis maupun tidak pernah. Best Practice berhasil mengubahnya, dengan metode yang dikembangkan, dan teknik penyampaian yang menyenangkan, maka anda dapat menjadi penulis. Hal ini sudah teruji dan terbukti dalam banyak workshop yang diadakan, baik oleh masyarakat umum maupun dunia akademisi.

Begitu mudahkah mengubah seseorang untuk menjadi penulis? Ya, karena manusia unik dengan potensi terbesar yang dimilikinya. Diperlukan kerja sama yang baik antara diri kita dan keterampilan menulis yang diajarkan atau dipelajari. Kesabaran yang tinggi terhadap perubahan kebiasaan yang kita lakukan. Lakukan negosiasi dan kesepakatan terhadap diri bahwa cara menulis kita selama ini ada yang perlu diperbaiki dan dilakukan perbaikan. Kita harus bisa menerima dan mengizinkan metode menulis yang baru masuk kedalam diri kita dengan fun, dan bukan keterpaksaan.

Apa yang membuat kita tidak berhasil mengubah cara menulis dengan metode yang baru? Karena kita tidak mengizinkan dengan fun metode baru itu masuk kedalam diri kita. Kita tidak sabar dan sungguh-sungguh menerimanya. Seperti halnya sesuatu yang baru, perlu adanya adaptasi dan penyesuaian. Salah satu contoh adalah bagaimana kita berhitung dengan angka 3 dan kelipatannya tidak boleh disebut, awalnya sulit untuk dilakukan. Namun bila berulang-ulang dengan penuh kesadaran dan konsentrasi, maka dengan mudah kita melakukannya.

Cara pandang Best Practice inilah yang memungkinkan seseorang berkembang dan mengembakan diri, Siapa pun akan menjadi yang terbaik dibidangnya dan lingkungannya masing-masing, minimal menjadi yang terbaik bagi dirinya sendiri, “Be The Best with Practice”, Best Practice.
Written by: OSPRO Jogja
Updated at: 16:36